Sejak berabad-abad lalu, Parafin telah dikenal sebagai sumber cahaya yang andal dalam bentuk lilin. Namun, jauh melampaui peran klasiknya sebagai penerangan, parafin kini telah berevolusi menjadi bahan baku serbaguna dan esensial di berbagai sektor industri modern. Dari komponen vital dalam produk perawatan pribadi hingga aditif penting dalam pelapis dan perekat, karakteristiknya yang stabil, hidrofobik, dan mudah diolah menjadikannya komoditas kimia yang tak tergantikan. Sebagai distributor bahan kimia terkemuka di Indonesia, PT. Dewa Arwa Niaga bangga menyediakan berbagai jenis parafin berkualitas tinggi untuk mendukung kebutuhan manufaktur Anda.
Memahami Parafin: Perspektif Analis dan Teknis
Dari sudut pandang analis kimia, parafin (juga dikenal sebagai lilin parafin atau paraffin wax) adalah campuran hidrokarbon jenuh yang sebagian besar terdiri dari alkana berantai lurus (n-parafin). Ia dapat berupa padatan putih, tidak berbau, dan tidak berasa pada suhu kamar, dengan titik leleh yang bervariasi tergantung pada panjang rantai karbonnya.
- Komposisi Kimia: Rantai karbonnya berkisar dari sekitar C₁₈ hingga C₅₀ atau lebih, yang memengaruhi titik leleh, kekerasan, dan viskositasnya saat meleleh.
- Sifat Hidrofobik: Sifatnya yang sangat tidak larut dalam air dan tahan terhadap kelembaban menjadikannya agen pelindung dan waterproofing yang efektif.
- Inersia Kimiawi: Relatif tidak reaktif terhadap sebagian besar bahan kimia, sehingga stabil dalam berbagai formulasi.
Analisis parafin melibatkan penentuan parameter kunci seperti titik leleh (melting point), kandungan minyak (oil content), viskositas, warna (Saybolt color atau ASTM color), penetrasi (hardness), kadar air, dan stabilitas oksidasi. Pengujian ini memastikan bahwa parafin memiliki karakteristik yang sesuai untuk aplikasi spesifik, dari kosmetik hingga lilin industri.
Secara teknis, fungsi utama parafin sangat luas dan esensial:
- Pembuatan Lilin: Ini adalah aplikasi historis dan masih menjadi yang terbesar. Parafin menyediakan bahan bakar padat yang bersih dan stabil untuk lilin.
- Pengemasan Makanan: Digunakan untuk melapisi kertas dan karton (misalnya, untuk susu, jus, dan makanan beku) untuk memberikan ketahanan kelembaban dan grease.
- Industri Kosmetik dan Farmasi:
- Basis Salep/Krim: Digunakan sebagai basis dalam berbagai produk perawatan kulit, kosmetik (misalnya, lipstik, eyeliner), dan salep topikal karena sifat oklusifnya yang membantu menjaga kelembaban kulit.
- Pelapis Obat: Melapisi tablet atau pil untuk perlindungan dan pelepasan terkontrol.
- Aditif Karet dan Plastik: Sebagai pelumas eksternal dalam pemrosesan plastik, membantu material mengalir lebih mudah dan mencegah lengket pada peralatan. Juga sebagai agen anti-blok pada film plastik.
- Pelapis Kayu dan Produk Bangunan: Memberikan ketahanan air dan kilau pada permukaan kayu dan papan partikel.
- Perekat Panas Leleh (Hot Melt Adhesives): Menurunkan viskositas dan meningkatkan open time (waktu kerja) perekat ini.
- Tekstil: Digunakan dalam proses finishing tekstil untuk memberikan kelembutan dan ketahanan air.
- Papan Surf dan Ski: Sebagai lapisan pelumas untuk mengurangi gesekan.
- Pengecoran Investasi: Sebagai bahan pola dalam cetakan presisi.
Dari Apa Parafin Terbuat dan Variasinya
Parafin sebagian besar adalah produk sampingan dari industri perminyakan, yang diperoleh dari pemurnian minyak mentah.
Proses umumnya melibatkan:
- Distilasi Minyak Mentah: Minyak mentah dipanaskan dan distilasi untuk memisahkan fraksi-fraksi berdasarkan titik didihnya.
- Pemurnian Pelumas (Lube Oil Refining): Fraksi minyak pelumas mentah mengandung lilin parafin. Proses selanjutnya seperti solvent dewaxing atau catalytic dewaxing digunakan untuk menghilangkan lilin dari minyak pelumas, yang kemudian dikumpulkan.
- Hidrogenasi/Pemurnian Lanjut: Lilin parafin mentah kemudian dapat dihidrogenasi (diberi perlakuan hidrogen) untuk menghilangkan bau, warna, dan pengotor lainnya, menghasilkan berbagai grade parafin.
Bahan Baku Utama: Minyak Mentah (sebagai sumber alkana berantai panjang).
Variasi Parafin (Berdasarkan Tingkat Pemurnian, Kandungan Minyak, dan Titik Leleh):
Variasi ini memungkinkan parafin dioptimalkan untuk berbagai kebutuhan formulasi dan aplikasi:
- Parafin Utuh/Mentah (Slack Wax):
- Sifat: Tingkat pemurnian paling rendah, kandungan minyak tinggi (>3%), warna kekuningan.
- Aplikasi: Bahan baku untuk produksi parafin yang lebih murni, beberapa aplikasi industri kasar.
- Parafin Semi-Refined (Semi-Refined Paraffin Wax):
- Sifat: Tingkat pemurnian menengah, kandungan minyak 0.5% – 3%, warna lebih terang.
- Aplikasi: Pembuatan lilin umum, pelapis kertas tertentu, pengisi.
- Parafin Full-Refined (Fully-Refined Paraffin Wax):
- Sifat: Tingkat pemurnian tertinggi, kandungan minyak sangat rendah (<0.5%), sangat putih, tidak berbau, dan tidak berasa.
- Aplikasi: Lilin premium, pengemasan makanan, kosmetik, farmasi, pelapis kabel.
- Parafin Mikrokristalin (Microcrystalline Wax):
- Sifat: Berasal dari fraksi minyak berat, memiliki struktur kristal yang lebih halus dan bercabang, lebih fleksibel, lengket, dan titik leleh lebih tinggi dari parafin normal.
- Aplikasi: Perekat panas leleh, kosmetik (lipstik), pelapis karet, makanan.
- Parafin Klorinasi (Chlorinated Paraffins): (Sudah dibahas terpisah, ini adalah turunan dari parafin).
- Parafin Cair (Liquid Paraffin / Mineral Oil): Parafin dengan rantai karbon lebih pendek, tetap cair pada suhu kamar, digunakan dalam kosmetik dan farmasi.
Merek dan Kemasan Parafin yang Tersedia
Industri parafin didukung oleh perusahaan minyak dan petrokimia besar di seluruh dunia. Beberapa merek atau produsen utama parafin meliputi:
- ExxonMobil (AS): Salah satu produsen parafin terbesar.
- SABIC (Arab Saudi): Menawarkan berbagai produk petrokimia, termasuk parafin.
- Lukoil (Rusia): Produsen minyak dan gas dengan produk parafin.
- Sinopec (Tiongkok): Perusahaan petrokimia raksasa dari Tiongkok.
- PT Pertamina (Indonesia): Produsen minyak dan gas nasional.
- Sasol (Afrika Selatan): Menghasilkan parafin melalui proses Fischer-Tropsch.
PT. Dewa Artha Niaga menjalin kemitraan dengan produsen-produsen terkemuka ini untuk memastikan pasokan Parafin berkualitas tinggi (berbagai grade dan titik leleh) yang andal untuk industri di Indonesia. Kami menyediakan solusi parafin yang tepat untuk kebutuhan formulasi dan manufaktur Anda.
Mengenai kemasan, parafin biasanya tersedia dalam bentuk padat (lempengan, slab, atau pelet) atau curah cair yang dipanaskan. Kemasan standar meliputi:
- Lempengan/Slab: Untuk volume yang lebih kecil, biasanya dikemas dalam karung plastik atau karton. Berat per lempengan bervariasi.
- Karung/Kantong: Untuk pelet atau flakes parafin, umumnya 25 kg atau 50 kg.
- Jumbo Bag/Super Sack (FIBC): Untuk volume yang lebih besar (500 kg – 1000 kg), efisien untuk transportasi dan penyimpanan skala besar.
- Drum Baja: Untuk beberapa jenis parafin khusus atau semi-padat.
- ISO Tank/Truk Tangki (Curah Cair): Untuk pengiriman parafin dalam jumlah sangat besar dalam bentuk cair (dijaga pada suhu di atas titik lelehnya).
PT. Dewa Artha Niaga memastikan bahwa semua produk parafin didistribusikan dengan penanganan yang aman dan sesuai standar, menjaga integritas produk hingga sampai di lokasi Anda.
PT. Dewa Artha Niaga: Mitra Terpercaya untuk Kebutuhan Parafin Anda
Sebagai distributor bahan kimia industri terkemuka di Indonesia, PT. Dewa Artha Niaga berkomitmen untuk menyediakan Parafin berkualitas tinggi yang vital sebagai bahan baku penting di berbagai industri. Kami memahami pentingnya bahan baku yang konsisten, efisien, dan andal untuk kesuksesan produk Anda.
Dengan jaringan distribusi yang luas dan tim ahli yang berdedikasi, PT. Dewa Artha Niaga memastikan pasokan parafin yang andal dan konsisten, serta menawarkan dukungan teknis untuk membantu Anda dalam pemilihan grade dan aplikasi yang paling sesuai.
Pilih PT. Dewa Artha Niaga sebagai mitra strategis Anda untuk pengadaan parafin. Bersama kami, Anda dapat terus berinovasi dan memproduksi produk dengan kinerja yang optimal.